UPH-Siloam-Unsrat Jalin Kerja Sama

Mochtar Riady (kiri) pendiri Lembaga Riset Mochtar Riady Institute (MRI) for Nanotechnology, menyaksikan penandatanganan kerja sama pembukaan program dokter spesialis antara Universitas Pelita Harapan (UPH) diwakili Dekan FK UPH, Eka Wahjoepramono (ketiga dari kiri) dan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Sarah M Warouw (kedua dari kiri) serta Andry (kedua dari kanan) dari Siloam Hospitals di kampus UPH, Tangerang, Banten, Rabu (12/12).

[TANGERANG] Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Karawaci Tangerang dan Siloam Hospital melakukan penandatangan kerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado untuk membuka program pendidikan dokter spesialis bedah dan anak. Penandatangan dilakukan di Fakultas Kedokteran UPH antara Dekan Fakultas Kedokteran UPH, Eka Julianta Wahjoe- pramono, CEO Siloam Hospital Lippo Karawaci Andry dan Dekan FK Unsrat Manado, Sarah M Warouw di kampus FK UPH, Rabu (12/12).

Penandatangan ini disaksikan Mochtar Riady selaku pendiri Lembaga Riset Mochtar Riady Institute (MRI) for Nanotechnology yang mendukung pengembangan program dokter spesialis.

Eka mengatakan kerja sama dilakukan dengan Unsrat karena kedua institusi ini sudah lama menjalin kerja sama di beberapa bidang.

Nantinya kerja sama ini ditekankan pada sistem perkuliahan di mana mahasiswanya saling tukar tempat belajar dan praktik dalam jangka waktu tertentu. Selain dengan

Unsrat, UPH juga menjalin kerja sama dengan Unair Surabaya untuk mengembangkan spesialis di bidang bedah syaraf dan dalam waktu dekat UPH akan melakukan kerja sama dengan UGM.

Kebutuhan Tinggi

Pembukaan program dokter spesialis menurut Eka, dilakukan mengingat kebutuhan dokter spesialis sudah sangat tinggi. Dia mencontohkan untuk dokter bedah syaraf, rasio yang ada saat ini satu dokter melayani 2 juta penduduk. Padahal, idealnya atau dokter melayani 200.000 penduduk.

Mochtar Riady dalam kesempatan tersebut mengatakan, Unsrat merupakan salah satu universitas yang mempunyai bobot tinggi di Indonesia dan berharap ke depan UPH bisa memiliki banyak program dokter spesialis untuk membantu penyediaan tenaga dokter spesialis yang dibutuhkan.

Untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita UPH, menurut Mochtar Riady harus didukung dengan sedikitnya empat faktor, yakni kurikulum, metode pengajaran, fasilitas dan academy recuitmen. [132]

Last modified: 12/12/07