www. alumnifatek.forumotion.com
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
www. alumnifatek.forumotion.com


 
IndeksIndeks  PortailPortail  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  Login  KawanuaKawanua  Media Fatek OnlineMedia Fatek Online  KAMPUSKAMPUS  

 

 Soal UN Dikeluhkan

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 549
Registration date : 08.01.08

Soal UN Dikeluhkan Empty
PostSubyek: Soal UN Dikeluhkan   Soal UN Dikeluhkan Icon_minitimeFri Apr 25, 2008 2:03 pm

Soal UN Dikeluhkan


[JAKARTA] Tingkat kesulitan soal ujian nasional (UN) tingkat SMA yang cukup tinggi dikeluhkan para siswa. Untuk jurusan IPA, mata pelajaran Matematika dan Kimia dianggap memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, sedangkan untuk jurusan IPS, yang tersulit adalah Geografi. Selain itu, alokasi waktu pengerjaan soal pun terbilang singkat.

Demikian rangkuman pendapat siswa dan guru yang dihimpun SP, Rabu (23/4) dan Kamis (24/4). Agus, siswa SMA I Budi Utomo, Jakarta, menilai soal Matematika memang cukup sulit. "Lumayan susah. Sebaiknya, alokasi waktu juga ditambah," katanya. Untuk mengerjakan 40 soal Matematika hanya disediakan waktu 2 jam.

Kautsar, siswa di SMA itu juga mengaku kesulitan mengerjakan soal UN. "Kali ini bimbingan belajar di luar sekolah terasa kurang bermanfaat. Sebab, soal ujian berbeda dengan yang diajarkan di tempat bimbingan belajar. Kata teman-teman, soal Geografi di IPS susah," katanya.

Hal senada disampaikan, Mutia, siswi SMAN 62, Jakarta Timur. Dia mengaku hanya mampu mengerjakan 35 dari 40 soal Matematika.

Sementara itu, pelajar di Medan pun merasakan hal serupa. Mereka mengaku kesulitan menjawab materi ujian, karena berbeda dengan materi di sekolah.

"Saya kesulitan menjawab soal ujian. Apalagi ketika mengikuti UN hari pertama, materi ujian Bahasa Indonesia yang diajukan ternyata di luar dari prediksi," ujar Heni.

Pelajar SMK Teladan Medan itu mengatakan, sebagian materi ujian justru sangat mirip dengan pembahasan di tempat bimbingan tes. "Untung saya mengikuti program tambahan belajar di luar sekolah," katanya.

Keluhan Guru

Para guru di Depok dan Jakarta pun mengeluhkan hal yang sama. Elizabeth Tri, guru SMA 1 Depok menilai, tingkat kesulitan soal UN tahun ini terbilang tinggi, khususnya Matematika. "Sebagian besar siswa IPA mengaku tingkat kesulitan Matematika lumayan tinggi," katanya. Selain itu, lanjutnya, sebagian besar siswa mengaku membutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakan soal.

Menurut Suparman, pengajar di SMA 17 Jakarta, keluhan para siswa itu terutama untuk mata pelajaran yang baru diujikan tahun ini, seperti Kimia dan Geografi. Meskipun sudah disosialisasikan adanya penambahan mata pelajaran yang diujikan dalam UN, siswa tetap merasa kurang siap. "Guru memang sudah mengantisipasi penambahan mata pelajaran yang di-UN-kan. Namun, sebagian besar siswa tetap merasa kurang siap," katanya.

Pandangan serupa disampaikan pengajar SMAN 24 Jakarta, Teti. Dia menilai, secara umum soal Kimia dan Geografi cukup sulit. "Mungkin siswa kaget saja dengan soalnya. Namun, sekolah sebenarnya sudah memberikan penambahan pelajaran terhadap semua mata pelajaran yang akan di-UN-kan," katanya.

Sebaliknya, sebagian kepala sekolah dan guru di NTT dan Papua menyatakan secara umum soal-soal UN tidak terlampau sulit, karena sudah diajarkan di sekolah. "Soal Matematika dapat dikerjakan dengan baik oleh jurusan bahasa. Ini menandakan bahwa soal-soal UN tidak terlampau berat," kata Kepala SMA Negeri I Kupang, Filmon Lulupoy

Sedangkan, Angel Bertha (40), guru SMK III Jayapura menilai, soal ujian Bahasa Indonesia mengenai narasi dan cerita pendek sudah diajarkan di kelas II. Hal yang sama disampaikan guru SMAN III Buper Jayapura, Ida Irianti. "Mata pelajaran yang diujikan sudah kita ajarkan. Jadi, semua dikembalikan kepada murid yang bersangkutan," katanya.

Standar Kompetensi

Terkait keluhan itu, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi menyatakan penyusunan soal UN telah sesuai dengan standar kompetensi lulusan (SKL) dan materinya merupakan irisan dari kurikulum 1994, 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). "Soal ujian itu sudah sesuai. Sebab, soal-soal UN sudah diajarkan di sekolah masing-masing," katanya.

Pada kesempatan itu, dia juga menyatakan standar nilai kelulusan yang ditetapkan tahun ini diharapkan akan memperkecil tingkat ketidaklulusan siswa. "Hanya rata-ratanya saja dilebihkan, dari 5,0 menjadi 5,25. Soal yang dibuat pun dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan kualitas siswa," katanya.

Secara terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin tidak ada kebocoran dalam pelaksanaan UN tahun ini. Keyakinan itu karena pengawasan dan pendistribusian soal-soal UN dijaga ketat. Hal itu diungkapkan Wapres saat meninjau UN di SMA Pelita III dan SMAN 36 Jakarta Timur, Kamis (24/4) pagi.

"Kerahasiaan soal-soal ujian cukup baik. Apalagi penjagaannya juga cukup ketat. Insya Allah tingkat kebocorannya sangat-sangat minim," ujar Wapres, yang didampingi Mendiknas Bambang Sudibyo, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Sementara itu Mendiknas Bambang Sudibyo menegaskan, jika ada guru atau aparat dinas terkait yang sengaja berbuat curang, pihaknya tidak segan- segan menindak tegas. "Saya juga yakin tidak ada guru atau dinas yang melakukan tindakan kotor," ujarnya. [AHS/120/154/W-12/M-16]

Last modified: 24/4/08
- Suara Pembaruan Daily
Kembali Ke Atas Go down
https://alumnifatek.indonesianforum.net
 
Soal UN Dikeluhkan
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Diduga terjadi pungli SNMPTN Unsrat Dikeluhkan

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
www. alumnifatek.forumotion.com :: Halaman Utama :: Tampilan Pada Portal-
Navigasi: