PT Harus Bisa Padukan 'Research University' dan 'Entrepreneur Culture'

JAKARTA--Media Indonesia : Perguruan tinggi harus mampu memadukan research university dengan entrepreneur culture dalam konsep pembelajaran yang dikembangkan kepada mahasiswa.
Selain itu, para mahasiswa pun harus dibekali oleh perguruan tinggi bersangkutan, tidak hanya ilmu pengetahuan dan tekhnologi, namun pula dengan kemampuan soft skill, dan kemampuan tambahan lainnya.
"Itu dilakukan, guna mengantisipasi semakin meningkatnya pengangguran intelektual yang dari tahun ke tahun terus meningkat," ujar Rektor Universitas Indonesia Prof Gumilar R Somantri kepada Media Indonesia di Jakarta, Jumat (15/2).
Gumillar sependapat dengan pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Tilaar, bahwa yang perlu dikedepankan dalam mencetak para sarjana, adalah sarjana yang mampu berwirausaha dan mandiri.
"Namun, riset juga harus menjadi perhatian, dan entrepreneur yang dikembangkan, adalah entrepreneur culture, jadi tidak sekadar buka usaha, melainkan terletak pada nilai dan budayanya," kata Gumilar.
Ia menyontohkan, budaya entrepreneur yang perlu ditumbuhkan, yakni budaya ulet dan pekerja keras. "Dengan cara itu, maka akan tercipta sarjana yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang bekerja," kata Gumilar.
Di sisi lain, Gumilar menambahkan, kemampuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, harus didukung pula, oleh kemampuan soft skill, seperti keterampilan bernegosiasi, keterampilan leadership, dan kemampuan komunikasi.
"Dan, yang justru juga dibekali oleh sejumlah perguruan tinggi kepada para lulusan sarjana adalah, memberikan keterampilan tambahan lain, seperti komputer dan kemampuan bahasa asing," kata Gumilar.