www. alumnifatek.forumotion.com
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
www. alumnifatek.forumotion.com


 
IndeksIndeks  PortailPortail  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  Login  KawanuaKawanua  Media Fatek OnlineMedia Fatek Online  KAMPUSKAMPUS  

 

 BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR!

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 549
Registration date : 08.01.08

BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR! Empty
PostSubyek: BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR!   BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR! Icon_minitimeSun Feb 01, 2009 11:59 pm

BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR!

BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR! 336x280


Prof. Roy Sembel (Smart_WISDOM@yahoogroups.com)

Ideapreneur dan Pakar Bisnis


“…Little-little me… salary not up up!…” keluh si Amir. Bahasa Inggris apa-an tuh? Ooh…Maksudnya: Dikit-dikit gue, gaji kagak naik-naik! Dasar si Amir biang mengeluh, masih untung dia punya pekerjaan. Statistik mengatakan bahwa dari sekitar 220 juta orang di Indonesia, ada lebih dari 80 juta pemuda dengan usia antara 15-40 tahun. Sayangnya, dari kelompok pemuda itu sekitar 10 juta tidak produktif alias menganggur. Berangkat dari angka-angka yang sangat fantastis ini, maka momentum kebangkitan wirausaha muda harus segera direalisasikan. Lalu bagaimana membantu menyelesaikan kondisi ini? Apakah solusinya adalah meningkatkan akses pendidikan formal? Tidak juga tuh! Banyak lulusan perguruan tinggi yang justru menganggur. Tampaknya dunia pendidikan kita justru menjadi bagian dari problem bukan bagian dari solusi. Pasalnya, lulusannya banyak yang menjadi pencari kerja. Padahal, total pencari kerja sudah lebih banyak dari lowongan pekerjaan yang tersedia. Kunci solusinya adalah memperbanyak orang yang menjadi pencipta lapangan pekerjaan, bukan sekadar orang berpendidikan tinggi! Kabarnya, para alumni sekolah bisnis terkemuka di AS yang lulus sebagai lulusan top, umumnya akan bekerja sebagai profesor atau konsultan di universitas atau perusahaan konsultan multinasional. Bagi yang sukses, penghasilannya bisa mencapai jutaan dollar per tahun. Sementara itu, lulusan yang nilainya biasa-biasa saja, justru mereka inilah yang menjadi presdir perusahaan sekelas Fortune 500 dengan penghasilan setahun bisa mencapai puluhan juta dollar. Lebih hebat lagi, alumni yang hampir tidak lulus, umumnya justru berpenghasilan mencapai ratusan juta dollar karena menjadi entrepreneur pemilik perusahaan, yang notabene merupakan bos dari para presdir itu. Nah yang terakhir, kalau drop out, paling-paling menjadi Bill Gates –nya Microsoft (orang terkaya di dunia). Rupanya, semakin sadar seseorang bahwa ia perlu bekerjasama dengan orang lain agar sukses, semakin sukseslah orang itu dibandingkan orang yang terlalu percaya pada kemampuannya dan kurang memberdayakan orang sekitarnya. Itu adalah ciri seorang entrepreneur. Jadi, inilah kunci solusi masalah perekonomian Indonesia: Entrepreneurship!

Krisis atau Kesempatan?



Harga BBM telah naik dua kali tahun lalu, harga listrik pun tak ketinggalan akan menyusul tahun 2006 ini. Banyak ekonom dan awam teriak krisis. Situasi serba tidak pasti. Tapi kenyataannya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif (pertumbuhan Produk Domestik Bruto atau PDB tahun 2005 sekitar 5,5%) dan diramalkan tahun 2006 ini masih akan positif sekitar 5,5% juga. Tahun 2006, Pemerintah akan memfasilitasi proyek-proyek infrastruktur senilai puluhan trilyun rupiah. Bahkan, total nilai PDB Indonesia di tahun 2006 ini diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp 3000 Trilyun!! Suatu peluang yang sangat besar. Minggu-minggu pertama tahun 2006 ini, pasar saham di Jakarta justru bergairah seolah menengak viagra. IHSG beberapa kali mencetak rekor tertinggi baru di atas 1200. Kurs Rupiah juga tidak mau ketinggalan menguat mendekati Rp 9000 / US$.


Fakta berbicara beda dengan jeritan krisis. Beberapa wirausahawan ulung juga tidak setuju bahwa sulit mencari peluang bisnis di Indonesia. Mereka justru merasa terlalu banyak gagasan bisnis dan kekurangan orang yang mau dan mampu menjalankannya. Contohnya saja, sejak saat harga BBM naik, penjualan kompor briket batubara melonjak puluhan kali lipat. Bisnis energi alternatif menjadi booming. Terlihat sekali perbedaan cara wirausahawan menyikapi keadaan saat ini dibandingkan orang kebanyakan. Kebanyakan orang memang menjadi bagian dari masalah, sementara para wirausahawan inilah yang membawa solusi. Coba renungkan kembali misalnya gelombang PHK tahun 1997-2000. Jutaan orang kantoran kehilangan pekerjaan dengan sekejap mata. Namun banyak pengusaha skala kecil dan menegah masih tetap bertahan, tidak ada yang dapat memecat dan mem-PHK-kan mereka. Para entrepreneur sejati ini malahan terus menerus membuka lowongan penghidupan dan kehidupan yang lebih baik tanpa henti bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Daya tampung tenaga kerja sektor ini tanpa batas, atau keren-nya “THE SKY IS THE LIMIT”.



“There are big differences between living a good life, and living a great life.” Hidup yang luar biasa adalah manakala kita memiliki kebebasan untuk memilih kehidupan seperti apa yang kita inginkan dan memiliki arti bagi sesama melalui apa yang kita berikan. Menjadi kaya dan hidup berkelimpahan merupakan pilihan. Makmur atau miskin tergantung pada keyakinan kita. Untuk menjadi makmur dan bisa berkontribusi mengatasi masalah pengangguran, kita harus terlebih dulu membangun “kesadaran akan kelimpahan” atau prosperity consciousness. Kesadaran ini harus dibangun terus menerus secara disiplin dan menjadi keyakinan kokoh dalam pikiran bawah sadar kita. Selanjutnya, kesadaran ini akan menuntun kita untuk mewujudkan kemakmuran yang kita impikan. Langkah pertama dalam membangun kesadaran akan kelimpahan atau kemakmuran adalah menanamkan keyakinan baru (prosperity beliefs dalam buku MIND POWER karangan John Kehoe) ke dalam pikiran bawah sadar kita bahwa:

a. Alam semesta memiliki kelimpahan dalam segala hal (abundance – kebalikan dari kelangkaan atau scarcity yang diajarkan dalam ilmu ekonomi)

b. Kehidupan adalah menyenangkan dan penuh berkah

c. Banyak peluang yang muncul dalam setiap aspek kehidupan

d. Sukses adalah tanggung jawab kita sendiri


Untuk merealisasikan keinginan itu dan menjadi entreprener sukses, kerangka pikir dengan akronim W.I.S.D.O.M bisa digunakan. W adalah Watak, artinya kenali kekuatan dan kelemahan kita. I adalah Ingin, artinya kita perlu memiliki Visi/misi hidup yang jelas agar motivasi kita bisa senantiasa terpelihara. S adalah Strategi, artinya setelah mengetahui posisi kita saat ini dan arah yang kita tuju, kita perlu merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut. D adalah Didik, artinya pembelajaran secara kontinu. Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan kita, tujuan serta strategi yang direncanakan, kita perlu terus menerus mengembangkan kekuatan kita dan memperbaiki/mengurangi kelemahan yang akan mengganggu pencapaian tujuan melalui strategi yang telah dipilih. O adalah Otak/otot, artinya kerja keras dan kerja cerdas. Setelah proses perenungan dan perencanaan, kita perlu segera bertindak. Jangan sekadar NATO (No Action, Talk Only). Laksanakan rencana kita dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kerja keras berarti kita harus melakukannya tanpa kenal lelah, sementara kerja cerdas maksudnya kita perlu mencari jalan agar dampak dari aksi yang kita lakukan bisa berlipat kali ganda dibandingkan metode konvensional. M adalah Meter, Monitor, dan Manajemen, artinya kita perlu mengukur dan memantau pencapaian tujuan kita, serta mengelola sumberdaya yang kita miliki secara optimal. Sumber daya yang penting dikelola berupa aset, waktu, dan hubungan (hubungan vertikal dengan Sang Pencipta, maupun hubungan horisontal dengan sesama manusia –keluarga, kerabat, dan kolega kerja atau bisnis- dan dengan lingkungan hidup kita).

Dengan menggunakan framework WISDOM tersebut, kita akan lebih mudah membangun bisnis yang cocok untuk kita, serta cara mencapai sukses secara menyenangkan melalui bisnis yang kita pilih tersebut. Memang saat ini sangat diperlukan semangat inovasi dan entrepreneurship di kalangan generasi muda. Sudah ada banyak contoh inisiatif dan aktivitas seperti ini. Rekan-rekan dari Yayasan Progressio (http://www.progressio.or.id) selama beberapa tahun ini telah menggalang kompetisi inovasi dan bisnis di kalangan mahasiswa. Beberapa mailing list di internet (Smart_WISDOM@yahoogroups.com, Kuadran-empat-community@yahoogroups.com, dll) berusaha membangkitkan menyebarkan semangat juang bisnis. Di beberapa universitas terkemuka telah dibangun center for entrepreneurship.

Kesempatan ada, sarana tersedia, dan kini saatnya untuk melangkah. Jangan hanya mengeluh terus. Buktikan bahwa Anda memang benar jagoan. Kakek saya pernah bilang: “Kalau badan anda seger jadilah militer. Kalau otak anda pinter, jadilah profesor. Tapi kalau badan anda seger dan otak anda pinter…. Jadilah entrepreneur!!!”
Kembali Ke Atas Go down
https://alumnifatek.indonesianforum.net
 
BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR!
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Sigit Agus Himawan, Insinyur Kelautan yang Menjadi Bos Sampah
» Menjadi Perempuan yang Sejahtera
» Wah, 210 Entrepreneur Muda UI Dapat Modal 1,4 Miliar!
» Kalalo Segera Dilantik Menjadi Dekan F-Hukum
» PT Harus Bisa Padukan 'Research University' dan 'Entrepreneur Culture'

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
www. alumnifatek.forumotion.com :: Halaman Utama :: Tampilan Pada Portal-
Navigasi: